Sobat otobiez tahukan kalian proses perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat apa?Ada tiga bentuk perpindahan panas yang berbeda, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Ada banyak jenis benda di sekitar kita yang dapat menghantarkan panas dan juga tidak dapat menghantarkan panas. Jika suatu benda dapat menghantarkan panas, maka dikatakan sebagai konduktor.
Sebaliknya, suatu benda dikatakan isolator jika benda tersebut tidak dapat menghantarkan panas. Artikel ini mengacu pada salah satu dari tiga bentuk perpindahan panas yang disebutkan di atas, yaitu proses perpindahan panas secara konveksi. Pastikan sobat otobiez untuk membaca artikel ini sampai akhir!
Contoh Proses Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas atau panas yang melibatkan perpindahan bagian-bagian dari zat antara. Konveksi adalah proses perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain melalui pergerakan gas atau cairan yang mengandung panas di area yang luas.
Konveksi biasanya terjadi pada zat cair (zat yang dapat mengalir), seperti zat cair dan gas. Perpindahan panas secara konveksi disebabkan oleh perbedaan densitas. Sebuah permukaan dengan muatan yang lebih tinggi mentransfer panas ke permukaan yang lebih rendah.
Contoh proses perpindahan kalor secara konveksi adalah air yang dididihkan dalam boiler perlahan-lahan mendidih sempurna, meskipun hanya bagian bawah boiler yang memanas.
Contoh kedua adalah ketika cairan cair tetap berada pada suhu kamar. Dimana panas di dalam ruangan udara berubah menjadi es. Es menerima panas untuk mencair. Suhu ruangan ditransfer ke es dengan konveksi tanpa udara dan panas ditransfer.
Contoh lain adalah merebus air dalam boiler. Panas dipindahkan dari kompor ke panci karena. Panas boiler memanaskan air di bagian bawah boiler. Air di bagian bawah memanas dan kemudian naik, sedangkan air yang lebih dingin bergerak ke bawah untuk menggantikannya. Konveksi berputar secara siklis, menunjukkan perpindahan panas.
Contoh berikut adalah angin darat dan angin laut. Pada malam hari, tekanan udara di darat lebih tinggi dari tekanan di laut, sehingga udara bergerak dari darat ke laut. Aliran udara ini disebut angin tanah. Pada siang hari, laut memiliki tekanan yang lebih tinggi dari daratan, sehingga udara bergerak dari laut ke darat. Aliran udara ini disebut angin laut. Panas bergerak dengan partikel gas atau udara, menyebabkan perpindahan panas diikuti oleh perantara, yaitu gas atau udara.
Proses Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi alami berarti perpindahan panas secara alami tanpa dipengaruhi oleh faktor luar, dan dalam konveksi alami dapat dipengaruhi oleh massa jenis benda. Pada konveksi paksa dipengaruhi oleh faktor luar, dalam hal ini tekanan. Aliran panas dipaksa ke lokasi yang diinginkan, tetapi konsep dasar perpindahan panas konveksi yang digunakan tetap sama.
Jenis-jenis Konveksi
GS. Yohanes Surya, Ph.D. dalam bukunya Temperature and Thermodynamics menjelaskan bahwa ada dua jenis konveksi, yaitu konveksi alami dan konveksi paksa.
Konveksi alamiah
Pada konveksi alami, pergerakan molekul terjadi secara alami berdasarkan perbedaan densitas. Contoh konveksi alami terjadi ketika air dipanaskan. Massa jenis air lebih rendah, sehingga mengalir ke atas. Sebaliknya, air yang lebih dingin mengalir ke bawah. Pemanasan air seperti itu berlanjut sampai semua air mencapai suhu yang sama.
Konveksi Paksa
Konveksi paksa terjadi di bawah pengaruh faktor eksternal seperti tekanan, dan perpindahan panas terjadi secara sengaja atau dengan paksa. Dalam konveksi ini, cairan berupa cairan atau gas dipaksa oleh pemanasan untuk pindah ke target tertentu. Misalnya, udara panas dari pengering rambut (hair dryer) diarahkan ke rambut agar kering.
Contoh Konveksi
Contoh konveksi dapat dilihat pada peristiwa berikut.
- Air mendidih saat mendidih.
- Rebus bubur kacang hijau dalam panci, panaskan kacang hijau merata.
- Terjadinya angin darat dan angin laut.
- Asap di cerobong asap naik.
- Daging terbakar di atas asap saat dipanggang.
Peristiwa Konveksi Pada Angin Darat dan Laut
Angin darat dan angin laut merupakan contoh konveksi. Menurut buku Belajar Ilmu di Dapur, kejadian angin di darat dan di laut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Angin Darat
Angin darat bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Peristiwa ini disebabkan oleh fakta bahwa udara di laut pada malam hari lebih panas daripada udara di darat. Sebuah permukaan dengan muatan yang lebih tinggi mentransfer panas ke permukaan yang lebih rendah.
Oleh karena itu, aliran udara adalah dari darat ke laut. Nelayan menggunakan angin darat untuk mengangkat jangkar untuk menangkap ikan.
Angin Laut
Angin laut bertiup dari laut ke darat pada siang hari. Hal ini karena beban panas di tanah lebih tinggi pada siang hari daripada di laut, sehingga dunia yang meningkat digantikan oleh udara laut.
Jadi, konveksi terjadi dari laut ke darat. Nelayan menggunakan angin laut untuk kembali ke daratan setelah melaut.
Demikianlah pembahasan mengenai contoh proses perpindahan kalor secara konveksi. Jika ada sesuatu yang mengganggu Anda, tulis pertanyaan Anda di kolom komentar. Terimakasih.