Ikatan Kovalen Koordinasi Terdapat Pada

Apakah Anda penasaran dengan konsep ikatan kovalen koordinasi yang terdapat pada materi pendidikan? Mungkin Anda pernah mendengar istilah ini namun belum memahaminya secara mendalam. Dalam artikel ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap serta pengertian yang jelas mengenai ikatan kovalen koordinasi. Anda akan menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana ikatan ini terbentuk, apa yang membedakan dengan jenis ikatan lainnya, dan apa saja contoh ikatan kovalen koordinasi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, tetaplah bersama kami dan mari kita menjelajahi dunia mikro yang menarik dari ikatan kovalen koordinasi.

$title$

Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi, juga dikenal sebagai ikatan kovalen datif atau ikatan kovalen yang terkoordinasi, adalah salah satu jenis ikatan kimia di mana dua atom berbagi sepasang elektron untuk membentuk ikatan. Namun, yang membedakan ikatan kovalen koordinasi dari ikatan kovalen biasa adalah bahwa dalam ikatan kovalen koordinasi, salah satu atom menyumbangkan sepasang elektron tambahan untuk bergabung dengan ikatan tersebut.

Ikatan kovalen koordinasi ini umumnya terjadi antara atom logam dan atom nonlogam. Atom nonlogam yang memiliki orbital vakansinya yang belum terisi, disebut dengan penerima atau dapat menjadi penerima elektron, dan atom logam yang menyumbangkan sepasang elektron disebut donor atau dapat menjadi donor elektron. Dalam ikatan kovalen koordinasi, elektron yang disumbangkan digunakan oleh kedua atom untuk membentuk ikatan.

Pengertian Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi bisa dijelaskan sebagai ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom, di mana satu atom memberikan sepasang elektron untuk berbagi dengan atom lainnya yang membutuhkan elektron tambahan untuk mengisi orbital vakansinya. Pada dasarnya, ikatan ini merupakan bentuk kerja sama antara atom yang membutuhkan elektron dan atom yang dapat memberikan elektron tersebut.

Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, kita dapat melihat contoh ikatan kovalen koordinasi antara logam besi dan molekul karbon dioksida. Atom oksigen dalam molekul karbon dioksida memiliki elektron yang tidak berpasangan dan dapat digunakan untuk membentuk ikatan. Ketika logam besi bertindak sebagai penerima elektron, atom oksigen dalam karbon dioksida berperan sebagai donor elektron dan memberikan sepasang elektron kepada logam besi. Melalui proses ini, terbentuk ikatan kovalen koordinasi antara atom oksigen dan atom besi.

Sifat-sifat Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi memiliki beberapa sifat yang membedakannya dari jenis ikatan lainnya. Berikut adalah beberapa sifat-sifat yang dimiliki oleh ikatan kovalen koordinasi.

1. Kestabilan yang Tinggi ?

Ikatan kovalen koordinasi memiliki kestabilan yang tinggi karena melibatkan pembagian elektron antara dua atom. Karena kedua atom terlibat dalam membentuk ikatan, kekuatan ikatan kovalen koordinasi ini lebih kuat daripada ikatan kovalen biasa.

2. Daya Hantar Listrik yang Rendah ⚡

Karena ikatan kovalen koordinasi melibatkan pembagian elektron, tidak ada ion yang terbentuk dalam ikatan ini. Oleh karena itu, ikatan ini tidak dapat menghantarkan listrik dalam bentuk larutan atau lelehan. Ikatan kovalen koordinasi hanya memiliki daya hantar listrik yang rendah.

3. Sifat Polaris yang Tergantung pada Perbedaan Keelektronegatifan ?

Pada umumnya, ikatan kovalen koordinasi memiliki sifat polaritas yang tergantung pada perbedaan keelektronegatifan antara atom yang terlibat dalam ikatan. Jika terdapat perbedaan keelektronegatifan yang signifikan, atom dengan kelektronegatifan lebih tinggi akan menarik pasangan elektron dengan lebih kuat, sehingga terbentuk muatan parsial di atom tersebut.

Secara keseluruhan, ikatan kovalen koordinasi merupakan salah satu bentuk ikatan kimia yang memiliki keunikan tersendiri. Dalam ikatan ini, atom logam dan atom nonlogam bekerja sama untuk membentuk ikatan dengan menggunakan sepasang elektron yang disumbangkan oleh atom nonlogam. Dengan memiliki kestabilan yang tinggi, daya hantar listrik yang rendah, dan sifat polaritas yang tergantung pada perbedaan keelektronegatifan, ikatan kovalen koordinasi memiliki peran penting dalam berbagai reaksi kimia dan pembentukan senyawa kompleks.

Penerapan Ikatan Kovalen Koordinasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan Logam dalam Obat-obatan

Dalam industri farmasi, ikatan kovalen koordinasi digunakan dalam sintesis obat-obatan. Logam seperti besi, tembaga, dan seng sering digunakan sebagai katalis dalam reaksi kimia untuk menghasilkan senyawa-senyawa obat yang kompleks. Sebagai contoh, salah satu obat yang menggunakan ikatan kovalen koordinasi adalah cisplatin, yang merupakan obat kemoterapi yang efektif dalam pengobatan kanker.

?

Penggunaan Logam dalam Baterai

Baterai juga merupakan contoh penerapan ikatan kovalen koordinasi. Dalam baterai, logam seperti seng dan timbal digunakan sebagai elektroda untuk melibatkan reaksi kimia dengan elektrolit sehingga menghasilkan arus listrik. Logam ini berperan sebagai katalis yang memfasilitasi reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi di dalam baterai. Contohnya, pada baterai timbal-asam, reaksi antara timbal di anoda, asam sulfat, dan air menghasilkan reaksi redoks yang menghasilkan aliran arus listrik yang digunakan dalam perangkat elektronik seperti radio, jam tangan, dan peralatan listrik lainnya.

?

Penggunaan Logam dalam Industri

Dalam industri, ikatan kovalen koordinasi juga digunakan dalam proses produksi logam tertentu. Contohnya adalah proses pemurnian emas menggunakan logam tembaga yang berperan sebagai agen reduksi dalam reaksi kimia. Emas yang dihasilkan dari tambang sering tercampur dengan logam-logam lainnya. Proses pemurnian emas melibatkan penggunaan larutan sianida yang mengikat logam-logam tersebut sehingga membentuk senyawa kompleks. Kemudian, tembaga digunakan sebagai agen reduksi untuk mengurangi senyawa kompleks emas-cianida menjadi emas murni. Akhirnya, hasil pemurnian emas ini dapat digunakan dalam berbagai industri seperti perhiasan, elektronik, dan industri lainnya.

?

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ikatan kovalen koordinasi memiliki banyak penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam industri farmasi, penggunaan baterai, maupun dalam proses produksi logam, ikatan kovalen koordinasi berperan penting dalam menghasilkan produk dan senyawa yang kompleks serta berguna bagi manusia.

Perbedaan Ikatan Kovalen Koordinasi dengan Ikatan Kovalen

Cara Pembentukan Ikatan

Ikatan kovalen terbentuk melalui berbagi sepasang elektron antara dua atom yang sama-sama memiliki ketersediaan elektron. Hal ini terjadi ketika dua atom berbagi elektron dalam upaya untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil. Pada ikatan kovalen, kedua atom bersama-sama menyumbangkan elektron mereka sehingga keduanya memiliki akses penuh terhadap elektron tersebut.

Sementara itu, ikatan kovalen koordinasi terbentuk ketika satu atom memberikan sepasang elektron kepada atom lain yang membutuhkan. Dalam ikatan ini, satu atom bertindak sebagai donor dan menyumbangkan pasangan elektron kepada atom lain yang bertindak sebagai akseptor. Donor memberikan elektron karena memiliki sepasang elektron yang tidak terikat dan dapat digunakan untuk membentuk ikatan dengan atom akseptor. Proses ini terjadi karena ada kebutuhan elektron dari atom akseptor dan ketersediaan pasangan elektron dari atom donor.

Pola Pembagian Elektron

Pada ikatan kovalen, elektron diantara atom terbagi secara merata. Ketika kedua atom saling berbagi elektron, elektron-elektron tersebut akan berputar di sekitar kedua inti atom dalam suatu orbital yang melingkari kedua atom tersebut. Elektron-elektron ini bersifat terdelokalisasi dan tidak terikat pada atom mana pun secara spesifik.

Sedangkan, pada ikatan kovalen koordinasi, sepasang elektron yang diberikan oleh satu atom terlokalisasi pada satu atom lainnya. Atom yang bertindak sebagai donor menyumbangkan elektron secara spesifik kepada atom yang bertindak sebagai akseptor. Elektron-elektron yang diberikan oleh donor tetap berada di sekitar atom akseptor dan bersifat terlokalisasi pada ikatan antara keduanya.

Karakteristik Kepingan Wahana

Ikatan kovalen koordinasi memiliki karakteristik khas berupa kestabilan yang tinggi dan keelektronegatifan yang berbeda pada atom yang terlibat. Ketika atom donor menyumbangkan sepasang elektron kepada atom akseptor yang memiliki kebutuhan elektron, ikatan kovalen koordinasi terbentuk dengan kestabilan yang tinggi. Ini disebabkan oleh pemisahan muatan yang jelas antara atom donor dan akseptor, yang menghasilkan gaya tarik yang kuat antara kedua atom tersebut.

Sementara itu, ikatan kovalen memiliki karakteristik berupa kekuatan ikatan yang ditentukan oleh jumlah elektron yang terbagi antara atom. Semakin banyak elektron yang berbagi, semakin kuat ikatan kovalen tersebut. Ketika dua atom berbagi lebih banyak elektron, ikatan kovalen menjadi lebih kuat karena adanya gaya tarik antara kedua inti atom terhadap elektron-elektron yang berputar di sekitar keduanya.